Sistem Peredaran darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan
darah di dalam tubuh. Dikatakan sistem tertutup karena pada keadaan normal
tidak ada darah yang berada di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa
pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler atau rongga (sinus) pada organ tertentu.
Sistem sirkulasi sebenarnya adalah dua sistem yang
bekerjasama.
- sistem kardiovaskular, yang mencakup jantung, darah dan seluruh pembuluh darah.
- sistem limfatik yaitu suatu jaringan pembuluh yang menyalurkan cairan yang berlebih, yang disebut limfa, dari jaringan tubuh kembali ke dalam aliran darah.
A.
Jantung
Jantung
adalah organ berupa otot,berbentuk kerucut, berongga, basisnya diatas, dan
puncaknya dibawah. Apeksnya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung
kira-kira 300 gram. Jantung tersusun atas otot yang bersifat khusus dan
terbungkus sebuah membran yang disebut perikardium.
Tebal
dinding jantung terdiri atas tiga lapisan:
1.
Perikardium, atau pembungkus luar
2.
Miokardium, lapisan otot tengah
3.
Endokardium, batas dalam.
Dinding
otot jantung tidak sama tebalnya. Dinding ventrikel paling tebal dan dinding di
sebelah kiri lebih tebal dari dinding ventrikel sebelah kanan . Hal tersebut
dikarenakan kekuatan kontraksi ventrikel kiri jauh lebih besar daripada yang
kanan, dimana ventrikel kiri berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh
.Dinding atrium tersusun atas otot yang lebih tipis.
B.
Darah
Darah adalah jaringan
cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan intraseluler adalah cairan yang
disebut plasma dan di dalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah.
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55 persennya adalah
cairan, sedangkan 45 persen sisanya terdiri atas sel darah.
Warna merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan
karbon dioksida di dalamnya. Darah yang
banyak mengandung karbon dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen
dalam darah diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada
peristiwa pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah selamanya beredar di
dalam tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah dalam pembuluh
akan tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi beku.
Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit
obat anti pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada
darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
Warna
merah itu, keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan karbon
dioksida di dalamnya. Darah yang banyak
mengandung karbon dioksida warnanya merah tua. Adanya oksigen dalam darah
diambil dengan jalan bernafas dan zat ini sangat berguna pada peristiwa
pembakaran atau meabolisme di dalam tubuh. Darah selamanya beredar di dalam
tubuh karena adanya kerja atau pompa jantung. Selama darah dalam pembuluh akan
tetap encer tetapi jika darah keluar dari pembuluhnya akan menjadi beku.
Pembekuan ini dapat dicegah dengan jalan mencampurkan ke dalam darah sedikit
obat anti pembekuan atau sitras natrikus. Keadaan ni sangat berguna apabila ada
darah tersebut diperlukan untuk transfusi darah.
Fungsi
darah terdiri atas :
1. Sebagai
alat pengangkut yaitu :
a. Mengambil
oksigen atau zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan
tubuh
b. Mengeluarkan
karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru
c. Mengambil
zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan keseluruh
jaringan atau alat tubuh
d. Mengeluarkan
zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk di keluarkan melalui kulit dan
ginjal
2. Sebagai
pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun yang akan
dihancurkan tubuh dengan perantara leukosit, antibody atau zat anti racun
3. Menyebarkan
panas keseluruh tubuh
Bagian-bagian
darah
1. Sel-sel
darah, ada 3 macam yaitu :
a. Eritrosit
(sel darah merah)
b. Leukosit
(sel darah putih)
c. Trombosit
(sel pembeku darah)
2. Plasma
darah
A. Eritrosit (sel darah merah)
Eritrosit berupa cakram
kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping tampak
seperti dua bulan sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter
kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah.Jika dilihat satu per satu warna sel
darah merah adalah kuning tua pucat, tetapi dalam jumlah besar kelihatan merah
dan memberi warna pada darah. Strukturnya terdiri atas pembungkus luar atau
stroma, berisi massa hemoglobin. Sel darah merah yang telah tua dan rusak
dirombak di dalam limpa. Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Hemoglobin memiliki afinitas (daya gabung)
terhadap oksigen, dengan oksigen itu membentuk oksihemoglobin di dalam
eritrosit.
Fungsi Sel darah merah yaitu :
1. Sel-sel
darah merah mentransfer oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan
hemoglobin terhadap oksigen.
2. Mengikat
karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan melalui paru–paru.
3. Sel
darah merah berperan penting dalam pengaturan PH darah karena ion bikarbonat
dan hemoglobin merupakan buffer asam-basa.
4. Pengatur
suhu tubuh
Pengikatan
O2 dan CO2 dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan O2 disebut
oksihemoglobin. Jadi O2 diangkat dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang
nantinya setelah tiba di jaringan akan dilepaskan dan seterusnya Hb tadi akan
mengikat dan bersenyawa dengan CO2 dan disebut karbondioksida hemoglobin yang
mana CO2 akan dilepaskan di paru-paru.
Sel
darah merah di dalam tubuh di buat di dalam sumsum tulang merah, limpa dan
hati. Yang kemudian akan beredar di dalam tubuh selama 14-15 hari, setelah itu
akan mati. Hemoglobin yang keluar dari
eritrosit yang mati akan terurai menjadi 2 zat yaitu hematin yang mengandung
Fe, berguna untuk pembuatan eritrosit baru dan hemoglobin.n Jumlah normal pada
orang dewasa kira-kira 11,5-15 gram dalam 100 cc darah. Normal Hb wanita 11,5
mg % dan Hb laki-laki 13,0 mg %
B.
Sel
Darah Putih (Leukosit)
Leukosit rupanya bening
dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar daripada sel darah merah, tetapi
jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000 sampai
10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih. Leukosit dibentuk di sumsum tulang
dan kelenjar limfa.
Fungsi
sel darah putih yaitu :
1. Membunuh
dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk kedalam tubuh jaringan RES
(Sistem Retikulo Endotel)
2. Mengangkut
atau membawa zat lemak dari dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah
3. Pertahanan
tubuh terhadap serangan penyakit
Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat:
1.
Amoeboid artinya dapat bergerak bebas.
2.
Diapedesis artinya dapat
menembus dinding pembuluh kapiler.
Leukosit
dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu granulosit dan agranulosit.
1.
Granulosit yaitu bila plasmanya bergranuler. Leukosit granulosit
dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
·
Neutrofil
Merupakan “responden
pertama’’ dalam peradangan ; yang pertama tempat kejadian untuk menghancurkan
bakteri dan virus.
Sel netrofil paling
banyak dijumpai. Sel golongan ini mewarnai dirinya dengan pewarnaan netral,
atau campuran warna asam dan basa, dan tampak berwarna ungu. Netrofil bersifat
fagosit, bentuk intinya bermacam-macam seperti batang dengan banyak granula
merah jambu.
·
Basofil
Basofil
berperan dalam reaksi alergi dengan melepaskan histamin,yang menyebabkan
pembuluh darah membesar. Basofil jarang ditemukan. Plasmanya bersifat basah,
berbintik-bintik kebiruan, dan bersifat fagosit. Basofil banyak memiliki
granula sitoplasma yang dapat mencegah pembekuan darah. Sel basofil menyerap
pewarna basa dan menjadi biru.
·
Eosinofil
Berfungsi
memulai reaksi alergi terhadap alergen.Sel golongan ini hanya sedikit dijumpai.
Sel ini menyerap pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan berbintik
–bintik kemerahan yang jumlahnya akan meningkat bila terjadi infeksi. Sel ini
memilii sifat fagosit.
2.
Agranulosit yaitu bila
plasmanya tidak bergranuler.Leukosit agranulosit dibedakan menjadi dua macam
yaitu: monosit dan limfosit.
·
Monosit
Fungsinya sebagai
fagosit .Monosit
merupakan sel darah putih yang paling besar. Selnya berinti satu, besar berbentuk
bulat panjang dan bisa bergerak cepat. Monosit tidak bersifat fagosit, tetapi
setelah beberapa jam berada di jaringan akan berkembang menjadi makrofag.
Makrofag adalah sel besar yang mampu mencerna bakteri sisa sel dalam jumlah
yang sangat besar.
·
Limfosit
Fungsinya membunuh dan memakan bakteri yang masuk ke
dalam jaringan tubuh.Limfosit membentuk 25 persen dari seluruh jumlah leukosit. Sel ini dibentuk
di dalam kelenjar limfe dan dalam sumsum tulang. Sel ini nongranuler dan tidak
memiliki kemampuan bergerak seperti amoeba.
C. Trombosit (sel pembeku)
Trombosit adalah
sel kecil kira-kira sepertiga ukuran eritrosit. Bentuk dari trombosit tidak
teratur. Terdapat 300.000 trombosit dalam setiap milimeter kubik darah.
Peranannya penting dalam pembekuan darah. Trombosit jika tersentuh oleh benda
uang permukaannya kasar akan mudah pecah. Sel ini dibentuk di dalam
megakariosit sumsum merah tulang. Trombosit terus dibentuk dan dilepas ke dalam
darah. Trombosit mengkonsumsi oksigen dan mempunyai metabolisme aktif yang
tergantung pada enzim pembangkit energi dari satu atau dua mitokondria.
Jika
banyaknya kurang dari normal, darahnya sukar membeku sehingga timbul perdarahan
yang terus-menerus. Terjadinya pembekuan darah, di dalam plasma darah terdapat
suatu zat yang membantu terjadinya peristiwa pembekuan darah yaitu Ca 2+ dan
fibrinogen. Fibrinogen mulai bekerja jika tubuh mendapat luka.
Proses
pembekuan darah
1. Ketika
luka darah akan keluar
2. Trombosit
pecah dan mengeluarkan zat yang disebut (trombokinase)
3. Trombokinase
akan bertemu dengan protombin dengan pertolongan Ca2+ akan menjadi thrombin
4. Trombin
bertemu dengan fibrin yang merupakan
benang-benang halus yang akan menahan sel darah merah dan terjadilah pembekuan
Protombin
dibuat di hati, untuk pembuatannya di perlukan vitamin K untuk pembekuan darah.
D. Plasma Darah
Plasma
darah adalah cairan berwarna kuning yang mengandung 90% air dan zat-zat
terlarut.Plasma berisi gas (oksigen dan karbon dioksida), hormon-hormon, enzim,
dan antigen. Di dalam plasma darah terdapat protein-protein berupa albumin,
globulin, dan fibrinogen.
1. Albumin dalam keadaan normal terdapat
3 sampai 5 gram dalam setiap 100 ml darah. Albumin adalah protein yang
terbanyak, sekitar 55%-60%, tetapi ukurannya paling kecil.
2. Globulin dalam keadaan normal memiliki 2
sampai 3 gram dalam setiap 100 ml darah.Globulin memiliki jauh lebih banyak
macam susunan daripada albumin dan sesungguhnya membentuk jumlah besar protein
yang berbeda-beda.Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma
3.
Fibrinogen penting
untuk koagulasi (penggumpalan darah). Fibrinogen membentuk sekitar 4% protein
plasma, disintesis di hati.Jika plasma darah terpisah dari fibrinogen, akan
terbentuk cairan berwarna kuning. Cairan ini disebut serum. Serum mengandung
antibodi yang berfungsi untuk membunuh benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Zat-zat
yang terdapat dalam plasma darah :
1. Fibrinogen
yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah
2. Garam-garam
mineral (garam kalsium, kalium, natrium) yang berguna dalam metabolisme dan
juga mengadakan osmotic
3. Protein
darah (albumin,globulin) meningkatkan viskositas darah dan juga menimbulkan
tekanan osmotik untuk memelihara keseimbangan cairan dalam tubuh
4. Zat
makanan (asam amino, glukosa, lemak, mineral dan vitamin)
5. Hormon
yaitu suatu zat yang dihasilkan dari kelenjar tubuh
6. Antibodi/antitoksin
TINGKATAN GOLONGAN
DARAH
Tranfusi darah adalah memasukkan darah seseorang ke dalam
tubuh orang lain melalui pembuluh darah vena. Jika ke dalam darah manusia
dimasukkan sel-sel darah binatang maka sel darah tersebut tidak akan lama
beredar tetapi akan berkumpul dan akhirnya mengendap. Peristiwa ini disebut
agglutinin atau penggumpalan yang mengakibatkan pembuluh darah tersumbat dan
dapat membahayakan atau menimbulkan kematian.
Didalam
serum darah manusia terdapat suatu zat yang disebut agglutinin atau zat penggumpal
yang terdiri dari 2 macam yaitu :
1. Aglutinin
Alfa
2. Aglutinin
beta
Sedangkan
di dalam eritrosit terdapat pula zat lain yaitu :
1. Aglutinogen
A
2. Aglutinogen
B
Berdasarkan faktor
tersebut Landsteiner membagi darah ke dalam 4 golongan yaitu
Golongan Darah
|
Aglutinogen
eritrosit
|
Aglutinin serum
|
AB
|
A dan B
|
-
|
A
|
A
|
BETA
|
B
|
B
|
ALFA
|
O
|
-
|
ALFA BETA
|
Golongan darah yang sama apabila dicampurkan tidak
menimbulkan penggumpalan oleh karena kedua darah itu mempunyai aglutinogen dan
agluinin yang serupa. Golongan darah O mempunyai agglutinin alfa beta tetapi
tidak mempunyai aglutinogen sehingga apabila diberikan pada darah yang golongan
AB dan A-B tidak akan menimbulkan penggumpalan, sehinggan orang yang mempunyai
golongan darah O disebut general donor atau pemberi darah umun.
TEKANAN DARAH
Tekanan
darah arteri adalah kekuatan tekanan
darah ke dinding pembuluh darah yang menampung, mengakibatkan tekanan
ini berubah-ubah pada setiap siklus jantung. Tekanan Sistolik merupakan tekanan
dimana ventrikel kiri memaksa darah masuk kedalam aorta naik sampai puncak.
Pada waktu diastole tekanan turun, nilai terendah yang dicapai disebut tekanan
diastole.
Faktor-faktor yang
mempertahankan tekanan darah, terdiri dari :
1.
Kekuatan jantung memompakan darah,
membuat tekanan yang dilakukan jantung sehingga darah bisa beredar ke seluruh
tubuh dan darah dapat kembali lagi ke jantung,
2.
Viskositas (kekentalan) darah,
disebabkan oleh protein plasma dan jumlah sel darah yang beredar dalam aliran
darah
3.
Elastisitas dinding aliran darah. Di
dalam arteri tekanan lebih besar dari pada di dalam vena sebab otot yang
membungkus arteri lebih elastic daripada vena
4.
Tahanan tepi. Tahanan yang dikeluarkan
oleh darah mengalir dalam pembuluh darah dalam sirkulasi darah besar yang
berada dalam arteriol. Turunnya tekanan membuat denyut pada kapiler dan vena
tidak teraba.
Kecepatan
Aliran Darah
Kecepatan aliran darah bergantung pada
ukuran palung dari pembuluh darah, darah dalam aorta bergerak cepat dalam
arteri kecepatan berkurang dan sangat lambat pada kapiler. Tekanan dapat
dilihat ketika darah kembali mencapai pembuluh-pembuluh (vena) yang lebih besar
di dekat jantung.
Pembuluh-pembuluh
Darah Utama
Pembuluh-pembuluh darah utama terdiri dari :
1. Arteri
2.
Vena
3.
Kapiler
1. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang membawa darah
keluar dari jantung. Arteri yang membawa darah dari bilik kiri menuju seluruh
tubuh disebut aorta. Sementara itu, pembuluh yang membawa darah dari bilik
kanan menuju paru-paru disebut arteri pulmonalis. Arteri mengandung darah kaya
oksigen, kecuali arteri pulmonalis mengandung darah kaya karbon dioksida.
Arteri bercabang-cabang membentuk cabang lebih kecil
yang disebut arteriole. Arteriole ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan
ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang cabang ini
disebut kapiler.
§ Arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat, tetapi
mempunyai sifat yang sangat elastis dan terdiri dari 3 lapisan, yaitu tunika
intima, tunika media, dan tunika adventisia.
1.
Tunika adventisia sebagai lapisan
pelindung
2.
Tunika media, lapisan yang kuat berfungsi
agar pembuluh darah tetap terbuka dan memberikan tekanan yang tetap terhadap
darah dengan kontraksi serabut ototnya
3. Tunika intima, lapisan dalam yang terbentuk
oleh endothelium yang sangat licin.
§ Aorta
ialah arteri utama dalam tubuh. Jalan
aorta terdiri dari 3 bagian yaitu Aorta asendens, arkus aorta, dan aorta
desenden.
1.
Aorta
Asendens
Mempunyai
2 cabang, yaitu arteri koronaria dekstra dan arteri koronaria sinistra.
a. Arteri koronaria dekstra :
Memberikan darah untuk
belahan jantung sebelah kanan untuk menghidupi sel-sel otot miokardium.
b. Arteri koronaria Sinistra :
Memberikan darah untuk
jantung sebelah kiri yang berasal dari sinus posterior aorta untuk menghidupi
otot lapisan miokardium
2.
Arkus
Aorta
Merupakan lanjutan dari aorta asendens. Arkus aorta
mempunyai 3 cabang, yaitu arteri anonima, arteri karotis komunis sinistra, dan
arteri subklavia sinistra.
a.
Arteri
Anonima merupakan arteri terbesar setelah arkus aorta yang mempunyai cabang
arteri karotis komunis dekstra yang memberikan darah untuk anggota gerak atas
kanan.
b.
Arteri
karotis komunis sinistra memberikan darah untuk kepala.
c.
Arteri
Subklavia Sinistra memberikan darah untuk anggota gerak atas kiri.
Merupakan lanjutan dari arkus aorta. Aorta desenden mempunyai
2 cabang, yaitu aorta torakalis dan aorta abdominalis.
a)
Aorta Torakalis
Memberikan
darah untuk rongga dada, terdapat di depan ruas- ruas tulang punggung.
Dibelakang aorta torakalis terdapat kolumna vertebralis cabang-cabangnya antara
lain rongga toraks dan dinding toraks.
1. Rongga Toraks
·
Interkostalis posterior yang memberikan darah untuk rongga dada
bagian belakang
·
perikardis
yang memperdarahi lapisan jantung bagian luar.
·
bronkhialis
yang memberikan cabang sesuai dengan bronchus sampai ke tingkat bronkhiulus
·
esofagialis
yang memperdarahi esophagus.
·
mediastinalis
yang menuju kesisi mediastinum anterior dan kelenjarmtimus untuk memperdarahi
mediastinum.
2. Dinding Toraks
a. Frenikus superior : memperdarahi diafragma bagian atas
a. Frenikus superior : memperdarahi diafragma bagian atas
b. Subkostalis :
memperdarahi otot-otot iga melayang
b)
Aorta
Abdominalis
Aorta
abdominalis bercabang dua,yaitu :
-
Iliaka komunis dekstra
-
Iliaka komunis sinistra
2.Vena
Vena merupakan pembuluh yang membawa darah ke jantung.
Vena bercabang-cabang membentuk venula. Venula membentuk cabang-cabang lebih
kecil yang disebut kapiler. Vena yang berhubungan langsung dengan jantung atau
paru-paru dikenal dengan vena kava.Vena mempunyai katup
yang disusun sedemikian rupa sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa
jatuh kembali ke arah sebaliknya.
VENA YANG MASUK KE JANTUNG
a. V. Kava superior merupakn vena besar yang menerima
darah dari bagian atas leher dan kepala yang dibentuk dibentuk oleh persatuan
dua vena brakhiosefalika yang masuk ke dalam atrium dektra. Vena azigos bersatu
pada permukaan posterior vena kava superior sebelum masuk ke perikardium.
- V.kava inferior menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, menembus sentrum pendineum setinggi veterbrai torakalis, dan masuk kebagian terbawah atrium dekstra.
- V.purmonalis. dua vena pulmonalis yang meninggalkan paru-paru membawa darah teroksigenasi (banyak mengandung oksigen) dan masuk keatrium sinistra.
3.Kapiler
Kapiler ialah pembuluh darah yang sangat kecil, tempat arteri berakhir.
Kapiler merupakan pembuluh halus yang menghubungkan arteriola dengan venula.
Makin kecil arteriol makin menghilang ketiga lapis dindingnya sehingga ketika
sampai pada dinding kapiler yang sehalus rambut, dinding itu tinggal satu lapis
saja, yaitu lapisan endotelium. Venule merupakan pembuluh darah kecil yang
menghubungkan kapiler dengan pembuluh vena. Arteriole merupakan pembuluh darah
kecil yang menghubungkan kapiler dengan arteri.
SISTEM
PEREDARAN
A. Sistem
Peredaran terdiri atas jantung, pembuluh darah dan saluran limfe.
v Jantung
merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seuruh tubuh .
v Arteri
membawa darah dari jantung
v Vena
membawa darah ke jantung
v Kapiler
menggabungkan arteri dan vena dan merupakan jalan lalu lintas antara makanan
dan bahan buangan
v Saluran
limfe mengumpulkan, menyaring dan menyalurkan kembali ke dalam darah limfenya
yang dikeluarkan melalui dinding kapiler halus untuk membersihkan jaringan .
B. Pembuluh
darah yang tersambung dengan jantung
Vena kava superior dan inferior menuangkan darahnya ke dalam
atrium kanan. Lubang vena kava inferior dijaga katup semilunar eustakhius.
Arteri pulmonalis membawa darah keluar dari ventrikel kanan. Empat vena
pulmonalis membawa darah dari paru-paru ke atrium kiri. Aorta membawa darah
keluar dari ventrikel kiri. Lubang aorta dan arteri pulmonalis dijaga katup
semilunar. Katup antara ventrikel kiri dan aorta disebut katup
aortik, yang menghindarkan darah mengalir kembali ke aorta ke ventrikel kiri.
Katup antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis disebut katup pulmonaris
yang menghindarkan darah mengalir kembali ke dalam ventrikel kanan .
C. Penyaluran darah dan
saraf ke jantung
Arteri koronaria kanan dan kiri yang pertama-tama
meninggalkan aorta dan kemudian bercabang menjadi arteri-arteri lebih kecil.
Arteri kecil-kecil ini mengitari jantung dan menghantarkan darah ke semua
bagian organ. Darah yang kembali dari jantung terutama dikumpulkan sinus
koronaria dan langsung kembali ke dalam atrium kanan.
D. Persarafan
Meskipun gerakan jantung bersifat ritmik tetapi kecepatan
kontraksi dipengaruhi rangsangan yang sampai pada jantung melalui saraf vagus
dan simpatetik. Cabang urat-urat saraf ini berjalan ke nodul sinus-atrial.
Pengaruh sistem simpatetik ini mempercepat irama jantung. Pengaruh vagus yang
merupakan bagian dari sistem parasimpatetik atau sistem otonomik menyebabkan
gerakan jantung daperlambat atau dihambat. Secara normal jantung selalu
mendapat hambatan dari vagus. Akan tetapi bila tonus vagus ditiadakan untuk
memenuhi kebutuhan tubuh sewaktu bergerak cepat, irama debaran jantung
bertambah. Sebaliknya waktu tubuh istirahat dan keadaan jiwa tenang, iramanya
lebih perlahan.
F. Siklus Jantung
Siklus jantung
adalah kejadian yang terjadi dalam jantug selama peredaran darah. Gerakan
jantung berasal dari nodus sinus-atrial, kemudian kedua atrium berkontraksi.
Gelombang kontraksi ini bergerak melalui berkas His kemudian ventrikel
berkontraksi.
Gerakan
jantung terdiri atas dua jenis, yaitu :
1. Kontraksi
atau sistol
2. Pengenduran
atau diastole
Kontraksi
dari kedua atrium terjadi serentak disebut sistol atrial, pengendurannya adalah
diastole atrial. Serupa dengan hal itu kontraksi dan pengenduran ventrikel
disebut juga sistol dan diastole ventrikuler. Lama kontraksi ventrikel 0,3
detik dan tahap pengendurannya selama 0,5 detik. Dengan cara ini jantung
berdenyut terus-menerus, siang malam, selama hidupnya dan otot jantung mendapat
istirahat sewaktu diastole ventrikuler
Kontraksi
kedua atrium pendek sedangkan kontraksi ventrikel lebih lama dan lebih kuat.
Ventrikel kiri lebih kuat karena harus mendorong darah ke seluruh tubuh untuk
mempertahankan tekanan darah arteri sistematik. Meskipun ventrikel kanan juga
memompa darah dengan volume yang sama, tetapi tugasnya hanya mengirimkannya ke
sekitar paru-paru dimana tekanannya jauh lebih rendah.
Bunyi
Jantung
Selama gerakan
jantung dapat terdengar dua macam suara yang disebabkan katup-katup menutup
secara pasif.
1.
Bunyi pertama disebabkan menutupnya
katup atrio ventrikuler dan konraksi ventrikel
2.
Bunyi kedua karena menutupnya katup
aortik dan pulmoner sesudah kontraksi ventrikel
Dalam
keadaan normal jantung tidak membuat bunyi lain tetapi bila arus darah cepat atau ada kelainan pada katup maka dapat
terjadi bunyi lain.
Debaran
Jantung
Debaran jantung atau debaran apeks adalah pukulan
ventrikel kiri pada dinding anterior yang terjadi selama konraksi ventrikel.
Debaran ini dapat diraba dan sering terlihat pada ruang interkostal kelima
kiri, kira-kira 4 cm dari garis tengah sternum.
Denyut
Arteri
Denyut arteri
adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar
jantung. Denyut ini mudah diraba ditempat arteri melintas sebuah tulang yang
terletak dekat permukaan, misalnya :
1. Arteri radialis disebelah depan pergelangan
tangan
2. Arteri
temporalis diatas tulang temporal
3. Arteri
dorsalis pedis di belokan mata kaki
Yang
teraba adalah gelombang tekanan yang dialihkan dari aorta dan merambat lebih
cepat daripada darah itu sendiri.
Kecepatan denyut
jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh :
1. Pekerjaan
2. Makanan
3. Umur
dan Emosi
Daya
Pompa Jantung
1.
Orang yang sedang istirahat jantungnya
berdebar sekiar 70 kali semenit dan memompa 70 ml setiap denyut. Jadi jumlah
darah yang setiap menit dipompa adalah 70 x 70 ml atau sekitar 5 liter.
2.
Sewaktu banyak bergerak kecepatan
jantung menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml, membuat
daya pompa jantung 20 sampai 25 liter setiap menit.
Tiap
menit sejumlah volume yang tepat sama kembali dari vena ke jantung. Akan
tetapi, bila pengembaliannya dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal
mengimbanginya dengan daya pompa jantung yang terjadi adalah payah jantung.
Vena-vena besar dekat jantung menjadi membengkak berisi darah, sehingga tekanan
dalam vena naik. Jika keadaan ini tidak cepat ditangani akan terjadi udema.
G. Sirkulasi Darah
1.
Sirkulasi Sistemik (Sistemperedarandarahbesar)
Sirkulasisistemik atauperedarandarahbesar adalah
aliran darah dari ventrikel kiri melalui arteri, arteriola, dan kapiler kembali
ke atrium kanan melalui vena. Detailnya darah meninggalkan ventrikel kiri
janung melalui aorta (artei terbesar dalam tubuh). Aorta ini bercabang menjadi
arteri lebih kecil yang menghantarkan
darah ke berbagai bagian tubuh. Arteri-arteri ini bercabang dan beranting lebih
kecil lagi hingga sampai pada arteriola. Arteri-arteri ini mempunyai dinding
yang sangat berotot yang menyempitkan salurannya dan menahan aliran darah. Fungsinya
untuk mempertahankan tekanan darah arteri dan mengatur aliran darah dalam
kapiler. Dinding kapiler sangat tipis
sehingga dapat berlangsung pertukaran zat antara plasma dan jaringan
interstisiil. Kemudian kapiler ini bergabung dan membentuk pembuluh lebih
besar yang disebut venula, kemudian juga
bersatu menjadi vena, untuk menghantarkan darah kembali ke jantung. Semua vena
bersatu dan bersatu lagi hingga terbentuk dua batang vena yaitu vena kava
inferior yang mengumpalkan darah dari badan dan anggota gerak bawah dan vena
kava superior yang mengumpalkan darah dari kepala dan anggota gerak atas. Kedua
pembuluh darah ini membawa darah ke dalam atrium kanan jantung.
2.
Sirkulasi pulmonal (Sistem peredaran darah kecil).
Sirkulasipulmonal ataudisebutjugasistemperedarandarahkeciladalah
aliran dari ventrikel kanan, melalui paru-paru, ke arium kiri. Darah dari vena
masuk kedalam ventrikel kanan yang berkontraksi dan memompanya ke dalam arteri
pulmonalis. Arteri ini bercabang dua untuk menghantarkan darahnya ke paru-paru
kanan dan kiri. Darah tidak sukar memasuki pembuluh-pembuluh darah yang
mengaliri paru-paru. Di dalam paru-paru setiap arteri membelah menjadi artriola
dan akhirnya menjadi kapiler kapiler
pulmonal yang mengitari alveoli di dalam jaringan paru-paru untuk mengambil
oksigen dan melepaskan karbon dioksida. Kemudian kapiler pulmonal bergabung
menjadi vena dan darah dikembalikan ke jantung oleh empat vena pulmonalis dan
darahnya dituangkan ke dalam atrium kiri. Darah mengalir masuk ke dalam
ventrikel kiri. Ventrikel ini berkontraksi dan darah dipompa masuk ke dalam
aorta. Setelah itu mulailah lagi peredaran darah besar.
Sistem Limfatik
Sistem limfatik merupakan suatu jalur tambahan
tempat cairan dapat mengalir dari ruang intertisial ke dalam darah. Sistem
limfatik dapat mengangkut protein dan zat-zat berpatikel besar keluar dari
ruang jaringan, yang tidak dapat dipindahkan dengan proses absorpsi langsung ke
dalam kapiler darah. Sistem
limfatik terdiri dari pembuluh limfa dan
jaringan dan organ limfa.
Ø Fungsi Sistem Limfatik
1. Mengembalikan cairan dan protein
dari jaringan ke dalam sirkulasi darah.
2.
Mengangkut limfosit dari kelenjar
limfe ke sirkulasi darah.
3.
Membawa lemak yang sudah dibuat
emulsi dari usus ke sirkulasi darah. Saluran limfe yang melaksanakan fungsi ini
ialah saluran lakteal (di mukosa usus halus)
4.
Kelenjar limfe menyaring dan
menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran organisme itu ke
dalam jaringan, dan bagian lain tubuh.
5. Apabila ada infeksi, kelenjar limfe
menghasilkan zat imun (antibodi) untuk melindungi tubuh terhadap mikroorganisme
Ø PEMBULUH
LIMFE
Struktur pembuluh limfe serupa
dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak katup sehingga pembuluh limfe
tampaknya seperti rangkaian petasan atau tasbih.Pembuluh limfe yang terkecil
atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas
selapis endotelium.Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang
sangat kecil atau sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai
organ.Pembuluh limfe khusus di vili usus halus yang berfungsi sebagai absorpsi
lemak (kilomikron), disebut lacteal villi.
Ø
SALURAN LIMFE
Terdapat dua saluran limfe utama,
ductus thoracicus dan ductus limfaticus dextra.
1.
Ductus thoracicus atau ductus
limfaticus sinister, mengumpulkan cairan limfe dari tubuh bagian tungkai bawah
(kanan kiri), abdomen (kanan kiri), dada kiri, kepala kiri, lengan kiri,
kemudian masuk ke sirkulasi darah lewat vena subclavia sinistra.
2.
Ductus Limfaticus Dexter ialah
saluran yang jauh lebih kecil dan mengumpulkan limfe dari kepala kanan, leher
kanan, lengan kanan dan dada sebelah kanan, dan menuangkan isinya ke dalam vena
subklavia dextra yang berada di sebelah bawah kanan leher.
Jika terjadi infeksi, kelenjar limfe
dapat meradang (kelenjar limfe bengkak, merah dan sakit), proses ini biasa
disebut nglanjer (limfadenitis). Limfadenitis menunjukan adanya infeksi pada
pembuluh limfe (jaringan) diatasnya.
Ø
Organ
Limfa
Organ-organ
limfa mencangkup:
1.
Nodus Limfa / Kelenjar Limfa
Nodus limfa berbentuk kecil lonjong atau seperti kacang dan terdapat di sepanjang
pembuluh limfe. kelompok-kelompok utama terdapat di dalam leher, aksila,
toraks, abdomen, dan lipat paha.Nodus limfa mempunyai pinggiran yang cembung
dan cekung.
Pinggiran yang cekung disebut hilum. Kelenjar limfe sebagai penyaring limfe dan dijumpai di
tempat-tempat terbentuknya limfosit.Kelompok-kelompok utama terdapat di dalam
leher, axial, thorax, abdomen, dan lipatan paha.
2.
Limfa (Lien)
Limpa
ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen
di daerah hipogastrium kiri.Limpa terdiri atas jaringan struktur
jaringan ikat. Limpa dibungkus kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen yang
elastis dan beberapa serabut otot halus.
ü Fungsi Limpa/Lien:
1.
Membentuk eritrosit
(terutama saat janin)
2.
Memisahkan eritrosit
mati dari sirkulasi darah
3.
Menghasilkan limfosit,
antibodi
4.
Menghancurkan leukosit
dan trombosit
Ø
TONSIL
Tonsil merupakan
kelenjar limfe yang terdapat cavum oris dan faring (tonsila faringialis,
tonsila palatina, tonsila lingualis). Tonsil merupakan garis depan pertahanan
infeksi yang terjadi di mulut, hidung dan tenggorokan. Tonsil yang gagal
menahan infeksi akan meradang yang disebut tonsillitis.
Ø Vili
Sebagian besar vili adalah jaringan limfe. Kilus sentralis di dalam vilus berhubungan dengan pembuluh limfe dalam jaringan submukosa. Dari sini limfe keluar dan akhirnya sampai di reseptakulum kili.
Ø Membran serosa
Membran serosa berkaitan erat dengan
sistem saluran limfe. Lipatannya yang banyak membawa saluran limfe dan pembuluh
darah. Membran ini dilapisi epitelium bersisik atau endothelium dan di dalamnya
terdapat lubang-lubang yang halus, lubang ini disebut stomata. Stomata
menghindarkan limfe berkumpul dalam ruang serosa.
Sistem Retikulo-Endotelial
Sistem didalam jaringan dan organ
yang berfungsi memakan (fagosit) benda asing dan bakteri yang masuk tubuh.Yang
termasuk Retikulo-Endotial adalah kelenjar limfe, limpa, hati dan sumsum
tulang. Sel-sel ini memiliki kemampuan besar untuk berkembang biak dan
bertalian dengan limfosit dan dengan organ-organ pembentuk darah. Sel ini
bertugas melindungi tubuh terhadap infeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar